Pinrang, zona-pantau.com — warga Desa Tapporang melakukan aksi blokade (penutupan) Jembatan dengan palang bambu dan papan bicara.
Aksi blokade ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan melihat kondisi Jembatan yang sudah patah dan tak kunjung diperbaiki oleh pihak pemerintah.
Menurut salah satu warga kondisi Jembatan ini terdapat patahan di kedua sisi dan tengah sehingga dikhawatirkan ambruk.
“Sengaja ditutup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena Jembatan ini bisa saja ambruk kapan saja. Apalagi jika kendaraan yang memuat barang berat,” kata Irwan, Selasa (15/04/2025).
Dia menyebutkan, Jembatan ini merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Kecamatan Batulappa dengan kecamatan lain.
Sesuai informasi yang dihimpun, Jembatan ini memiliki panjang kurang lebih 50 meter, dibangun sejak 1987 dan belum pernah tersentuh perbaikan.
Secara terpisah Camat Batulappa, Mursalim membenarkan kondisi Jembatan yang sudah memprihatinkan dan merupakan akses penghubung ke Kecamatan Batulappa.
Dia mengatakan, Sekitar 5 ribu warga di Kecamatan Batulappa yang terisolasi jika jembatan ini ambruk
“Ada 5 desa dan kelurahan yang menggantungkan hidupnya dengan jembatan ini,” katanya.
Selain itu, Jembatan ini juga menjadi sarana utama bagi warga yang akan mengangkut hasil buminya ke kota.
Senada yang disampaikan salh satu pengguna jalan, mengaku harus memutar balik dan menempuh jarak lebih jauh jika Jembatan itu ambruk.
Dia berharap, agar pihak pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum ambruk dan tidak ada korban jiwa.
“Jalan alternatif untuk masuk ke wilayah itu harus ditempuh sekitar 2 jam lamanya dan itu melalui wilayah Kabupaten Enrekang. kasihan hasil bumi warga yang ada di kecamatan Batulappa,” tutupnya.(Toj)