Independen, Jelas Terpercaya
Beli Tema IniIndeks
banner 728x250

Pesona Wisata Baloy Mayo Adat Tidung Tengara

banner 120x600
banner 468x60

Tarakan, zona-pantau.com — Berkunjung ke Kota Tarakan, tentunya kita akan disuguhkan berbagai tempat wisata menarik untuk dikunjungi.

Salah satunya, Rumah Adat Tidung yang berada di Jalan Aki Babu. Kelurahan, Karang Anyar Pantai. Kecamatan, Tarakan Barat.

banner 325x300

Di lokasi ini kita dapat menikmati pesona Baloy Mayo Adat Tidung Tengara yang terdiri dari beberapa bangunan-bangunan rumah yang berada disekitar rumah utama.

Selain itu, sejumlah pemandangan menarik lainnya juga akan membius mata kita saat memasuki area tengah lokasi ini.

Dimana, sejumlah kolam (Empang) yang berisi ikan mengelilingi area tersebut. Bahkan wahana perahu roda dapat kita nikmati dengan menelusuri empang ikan.

Baloy Mayo Adat Tidung Tengara sendiri dibangun dan didirikan oleh Kepala Adat Besar Tidung Kalimantan, Amiril Pengiran H Mochtar Basry Idris, pada 04 April 2000.

Menurut Amiril Pengiran H Mochtar Basry Idris, Rumah Adat ini dibangun setelah dirinya diangkat sebagai Kepala Adat Besar Tidung Kalimantan.

Pengangkatan dirinya sebagai Kepala Adat Besar Tidung Kalimantan bukannya tidak beralasan, Amiril Pengiran H Mochtar Basry Idris masih merupakan cucu dari Raja Laut, Amiril Pengiran Abdurrasid I.

Amiril Pengiran H Mochtar Basry Idris merupakan turunan ke XII dari garis keturunan Pengiran M Arsyad yang turun ke Pengiran Aji Radin sebagi kakek beliau dan turun ke Pengiran Mohammad Idris yang merupakan ayah dari Amiril Pengiran H Mochtar Basry Idris.

“Saya sendiri yang jadi Arsiteknya dan membangun Baloy Mayo ini menggunakan dana sendiri,” ujarnya, Jumat (30/08/2024).

Dia menceritakan sejarah singkat berdirinya Kerajaan Tidung (Rumah Adat Tidung) di Tarakan. Menurutnya, Rumah Adat itu dulunya dibangun diwilayah pesisir Bina Latung sejak 1076 Masehi.

Namun, seiring berjalannya waktu setelah Bangsa Indonesia merdeka, maka kerajaan Tidung dihapus. Karena Presiden tidak menginginkan lagi adanya kerajaan.

“Saya sebagai cucunya dan generasi peneruanya membangun Baloy Mayo disini,” katanya.

Dia menambahkan, Jika Rumah Adat ini merupakan yang satu-satunya diwilayah Kalimantan, Bahkan seluruh penjuru negri.

“Selain sebagai tempat upacara Adat, ini juga kami jaga kelestariannya sebagai Cakar Budaya. Selama ini sudah banyak tamu yang datang berkunjung kesini,” singkatnya.

Dia berpesan kepada generasi penerus dan para anak muda untuk tetap Berguru (Belajar), Intugos (Bekerja) dan Pekindi (Membangun) dengan memegang teguh petuah Adat Tidung ‘Intimung Taka Mikang, Insuai Taka Maba’.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *